Latihan Soal UAS THE
ISIP4310-1
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2021/22.1 (2021.2)
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kode/Nama MK : ISIP4310/Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas 2
No. |
Soal |
1. |
Berbeda dengan kinerja koperasi di Jepang yang sudah relatif
maju, mayoritas koperasi di Indonesia saat
ini umumnya masih berskala kecil. Dibandingkan dengan pelaku usaha
lain, seperti BUMN, BUMD, ataupun
swasta, koperasi masih jauh tertinggal. Terkait hal ini, coba jelaskan (i)
apakah yang menjadi kendala
koperasi yang membuatnya sulit berkembang hingga saat ini, dan (ii) apa
usulan strategi pengembangan koperasi agar menjadi lebih
kompetitif |
2. |
Bukannya memberi keuntungan, sebagian besar BUMN
justru membebani keuangan negara dengan terus-menerus
mencatatkan kerugian. Menyikapi hal tersebut, salah satu solusi yang
ditawarkan untuk memperbaiki kinerja BUMN adalah dengan
cara melakukan privatisasi. Jelaskan evaluasi apa yang perlu
diperhatikan pemerintah agar
kebijakan privatisasi dapat
memberikan dampak yang
positif? |
3. |
Indonesia pernah meniru langkah Jepang dan Korea
Selatan yang menjadikan konglomerasi sebagai
motor pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, kebijakan ini gagal karena
justru kebijakan konglomerasilah yang akhirnya menjadi pintu masuk
krisis 1997/98. Jelaskan apa yang menyebabkan kebijakan konglomerasi gagal
di Indonesia! |
1.
A
a.
Kendala
koperasi yang membuatnya sulit berkembang yaitu
1)
kualitas
sumberdaya manusia,
2)
pelaksanaan
prinsip koperasi,
3)
system
administrasi
4)
bisnis
yang masih rendah
b.
Dengan
beberapa cara berikut ini;
1)
Benahi
Kondisi Internal Koperasi
Jika sebuah koperasi telah berdiri dalam waktu yang
cukup lama tanpa ada perkembangan, maka perlu suatu pembenahan. Pembenahan ini
harus diawali dari dalam koperasi sendiri seperti kondisi internal. Cek semua
kondisi internal koperasi secara detail, baik masalah operasional maupun
masalah manajerial.
2)
Tambah
Kebijakan Koperasi
Kebijakan koperasi pada umumnya menerapkan sistem
pola penitipan. Di mana modal yang didapat berasal dari dana titipan para
anggotanya sebagai modal bersama. Pola penitipan modal ini hanya akan banyak
membantu memperbesar koperasi jika anggotanya juga banyak.
3)
Buat
Promosi
Jika komponen internal dalam koperasi telah
diperbaiki, namun belum menemukan hasil yang maksimal, cobalah buat promosi
untuk mengenalkan suatu produk atau jasa pada seseorang sehingga orang tersebut
berminat menggunakan produk atau jasa tersebut.
4)
Merekrut
Anggota yang Kompeten
Untuk mengembangkan usaha koperasi bisa dimulai
dengan mencari anggota yang kompeten. Anggota yang memiliki ilmu dan pengalaman
tentang koperasi akan lebih mudah mengurus koperasi dengan baik.
5)
Tata
Kelola yang Baik
Sebuah usaha bisa berjalan lancar atau tidak,
tergantung dari tata kelola perusahaan tersebut, termasuk juga koperasi.
Koperasi bisa berjalan dengan lancar dan berkembang jika dikelola dengan baik.
Pengelolaan tugas dari masing-masing anggota dan pengelolaan keuangan dalam
koperasi harus jelas dan rapi.
2.
Pelaksanaan
privatisasi BUMN juga didasarkan pada tujuan tertentu yang ingin dicapai,
tujuan tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero dengan
memperhatikan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas. Maka
dari itu perlu adanya evaluasi privatisasi dalam menyelesaikan beberapa masalah
yang terjadi. Manfaat privatisasi bagi negara adalah memperkuat pasar modal,
sumber pendapatan negara dan perbaikan iklim investasi dan sektor riil.
Masyarakat akan memperoleh manfaat kepemilikan perusahaan, lapangan kerja,
perbaikan kualitas jasa dan produk serta partisipasi control.
3.
Ukuran
bisnis yang meraksasa jadi salah satu alasan OJK mengutamakan pengawasan
konglomerasi. Jika tidak dikelola dengan prinsip good governance yang baik,
dapat berdampak pada stabilitas industri keuangan. Jika kondisi finansial grup
besar tersebut sedang goyah, ditambah adanya tekanan eksternal yang kuat, maka
hal ini dinilai akan merontokkan sistem keuangan Indonesia. Kendati, ketika
satu lini bisnis usaha besar tersebut runtuh, risiko sistemik tidak bisa
dihindari. Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Institute For Development of
Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira.
1 dari 1
0 Response to "Latihan Soal UAS THE"
Posting Komentar