Latihan Soal UAS THE
PDGK4104-3
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2021/22.1 (2021.2)
Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Kode/Nama MK : PDGK4104/Perspektif Pendidikan SD
Tugas 2
No. |
Soal |
1. |
Buatlah rencana pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan merespon pada anak
Sekolah Dasar! |
2. |
Berikan argumentasi Anda terkait peran guru dalam merumuskan kegiatan
bimbingan dan konseling berkaitan dengan tujuan, aktivitas, metode
dan penilaian! |
3. |
Anak hiperaktif
merupakan salah satu gangguan psikologis beresiko tinggi. Oleh sebab itu,
perlu diberikan pelayanan yang
berbeda dari anak pada umumnya. Buatlah desain model layanan untuk anak
hiperaktif! |
4. |
Sikap dan nilai merupakan salah satu profil
kompetensi guru SD. Buatlah indikator berdasarkan profil kompetensi tersebut! |
5. |
Salah satu prinsip
pelaksanaan kurikulum berdasarkan Peraturan Mendiknas No 22/2006 tentang Standar Isi yaitu kurikulum dilaksanakan
dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani terkait hubungan peserta didik dan
pendidik dalam pembelajaran. Uraikan arti dari
prinsip tersebut dan berikan contoh
penerapan prinsip tersebut! |
1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SD : SD Ramah Anak
Kelas/Semester : III/1
Mata pelajaran :
Bahasa Indonesia
Alokasi
Waktu : 6 JP
A.
Kompetensi Inti
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat
beriman dan berakhlak mulia.
B.
Kompetensi Dasar
1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas
penciptaan makhluk hidup,
hidup sehat, benda dan sifatnya, energi dan perubahan, bumi dan alam semesta.
2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab untuk
hidup sehat serta merawat
hewan dan tumbuhan
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/
atau bahasa daerah.
3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan,
serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang perawatan
hewan dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman secara mandiri dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
C. Indikator
1.2.1 Menunjukkan perilaku bersyukur atas anugerah
Tuhan berupa hewan sebagai
makhluk ciptaan-Nya.
2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan cara
merawat makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
3.2.1 Mengidentifikasi isi teks tentang petunjuk
cara perkembangbiakan hewan.
3.2.2 Menjelaskan cara perkembangbiakan sesuai teks
yang dibaca melalui
kegiatan menjawab pertanyaan.
4.2.1 Menuliskan tahapan perkembangbiakan hewan.
4.2.2 Menceritakan hasil diskusi tentang cara
perkembangbiakan hewan.
D. Tujuan
Pembelajaran
1. Dengan
diberikan teks, siswa dapat menjelaskan cara perkembangbiakan hewan.
2. Dengan
diberikan gambar tahapan perkembanganbiakan ayam, siswa dapat menuliskan tahapan perkembangbiakan ayam
dengan teliti.
3. Melalui
diskusi siswa dapat membedakan ciri-ciri induk dan anak ayam dengan teliti
E. Materi Pembelajaran
1. Macam dan tahapan
perkembangbiakan ayam
F. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Pembelajaran dibuka dengan guru memberi salam, menyapa dan mengajak semua peserta
didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan khidmat.
2. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik dan mengisi lembar kehadiran.
3. Mengondisikan peserta didik sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan memeriksa kerapihan, posisi dan tempat duduk yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajak siswa bernyanyi sambil bergerak dengan lagu “Ayam Berkotek”. (lagu disesuaikan dengan tema dan konteks daerah)
5. Guru melakukan tanya jawab tentang pengalaman belajar peserta didik yang berhubungan dengan perkembangbiakan dan daur hidup hewan.
6. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan yang akan dicapai dan manfaat mempelajari perkembangbiakan dan daur hidup hewan.
7. Guru menyampaikan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu
mengenai macam dan tahapan perkembangbiakan ayam, nama dan lambang bilangan serta membuat pola dan mewarnai gambar dekoratif.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengamati gambar berbagai jenis
hewan dan mengidentifikasi nama hewan yang ada dalam gambar tersebut.
2. Guru memberikan pertanyaan stimulan mengenai
pengalaman peserta didik melihat hewan pada gambar tersebut.
3. Beberapa perwakilan siswa secara bergilir
membaca nyaring teks tentang berbagai cara perkembangbiakan hewan, siswa yang
lain menyimak.
4. Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai isi
teks.
5. Peserta didik berdiskusi dan menjawab pertanyaan
sesuai teks yang telah dibacanya.
6. Peserta didik mengamati hewan yang ada di
sekitar sekolah. Hewan yang diamati disesuaikan dengan konteks daerah dan
lingkungan sekolah atau bisa diganti dengan mengamati gambar)
7. Peserta didik mengidentifikasi dan menuliskan
nama-nama hewan tersebut.
8. Peserta didik berdiskusi untuk mengelompokkan
hewan berdasarkan cara berkembang biak. Hasil diskusi dituliskan pada buku
masing-masing.
Kegiatan Penutup
1. Guru meminta peserta didik merapikan
pekerjaannya, dan menanyakan apakah peserta
didik puas dengan pekerjaannya.
2. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
3. Dengan arahan guru, peserta didik melakukan
refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan. 4. Mengajak semua peserta didik
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
5. Guru mengamati sikap peserta didik ketika berdoa
(sikap duduk, cara membaca, cara melafalkan doa, dsb.)
6. Apabila ada peserta didik yang kurang benar dan
kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung
diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan.
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap: Observasi
b. Pengetahuan: Tes tulis
c. Keterampilan: Daftar periksa
H. Media,
Alat, dan Sumber Pelajaran
1. Hewan
di lingkungan sekitar
2. Gambar
berbagai hewan yang mencakup induk serta anaknya.
3. Pola
gambar hewan untuk dijiplak.
4. Alat
mewarnai.
5. Karton.
6. Gunting.
7. Buku
Guru dan Buku Siswa
Mengetahui Pasuruan, Juli
2021
Kepala
Sekolah, Guru
Kelas 4
Sugiono mukti, M.Pd Wulandari, S.Pd
NIP. - NIP-
2. Peranan
guru BK dalam memberikan motivasi untuk mendinamiskan potensi yang
dimiliki siswa dan siswa dapat berkembang sesuai dengan harapan dan
cita-cita. Guru BK mengarahkan siswa terkait manajemen diri,
kebiasaan, tugas-tugas, dan perilaku yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan
yang di cita-citakan. Tujuan bimbingan
dan konseling yaitu untuk membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangan
secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. ... Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan peserta didik
di masa yang akan datang. Kegiatan BK yaitu Aplikasi instrumentasi.
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan
memakai alat ukur atau instrument tertentu, Himpunan data, Konferensi kasus,
Kunjungan rumah dan Alih tangan kasus. Penilaian hasil
layanan bimbingan konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketercapaian kompetensi-kompetensi yang diberikan dalam materi bimbingan
konseling.
3.Pelaksanaan
pembelajaran di kelas, guru tetap memperhatikan kemampuan dan kebutuhan
individual siswa hiperaktif. Bentuk akomodasi yang dilakukan berupa: 1) formasi
duduk baris berurutan ke arah papan tulis, 2) memberi jarak longgar antar meja,
3) menyampaikan materi dengan suara keras, 4) model soal tertulis, 5) tugas
bertahap dengan perintah berulang, 6) kriteria penilaian berbeda, dan 7) sering
melakukan kontak mata. Teknik mengajar dengan memberikan petunjuk, perpanjangan
waktu dan pemberian tugas rumah dengan menuliskan atau mendikte. Guru
menggunakan tutor sebaya untuk meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan
sosial siswa.
4. Beberapa indikator yang
dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten
secara profesional yaitu
a. mampu
mengembangkan tanggung jawab dengan baik
b. mampu
melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat
c. mampu
bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah
d. mampu
melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan,
dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu,
guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang menjadi
tanggungjawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. 16 Peranan guru di sekolah
ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang dewasa, sebagai pengajar, pendidik,
dan sebagai pegawai. Yang paling utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan
pendidik, yakni sebagai guru. Berdasakannya kedudukannya sebagai guru ia harus
menunjukkan kelakuan yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Guru
sebagai pendidik dan pembina generasi muda harus menjadi teladan di dalam
maupun di luar sekolah.
5.
Arti Ing Ngarsa Sung
Tulada dalam bahasa Jawa ing berarti
"di", ngarsa berarti 'depan', sung berarti 'jadi',
dan tulada berarti 'contoh' atau 'panutan'. Arti semboyan ing
ngarsa sung tulada bisa diartikan bahwa seorang guru atau pendidik harus
menjadi panutan atau memberikan contoh. Arti Ing Madya Mangun Karsa Sama seperti sebelumnya,
istilah ing berarti 'di'. Sementara istilah lainnya,
yakni madya berarti 'tengah, mangun berarti 'membangun'
atau 'memberikan', dan karsa berarti 'semangat' atau bisa juga diartikan
sebagai 'niat'. Rangkaian semboyan ing madya mangun karsa berarti di
tengah membangun atau memberikan semangat, kemauan, atau niat. Arti Tut
Wuri Handayani Semboyan ketiga adalah tut wuri handayani. Tut
wuri berarti 'di belakang' atau 'mengikuti dari belakang'
dan handayani berarti 'memberi semangat'. Maka, tut wuri
handayani berarti di belakang atau dari belakang memberikan semangat atau
dorongan. Jika
disatukan, maka semboyan ing
ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani bisa
diartikan guru di depan memberikan contoh atau sebagai panutan, di tengah
membangun kemauan atau niat, dan di belakang memberikan dorongan atau
semangat.
0 Response to "Latihan Soal UAS THE"
Posting Komentar