Contoh Praktikum


 

C.     KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1.    Judul Percobaan : Struktur sistem pencernaan

a.                   Hasil pengamatan


Description: https://lh4.googleusercontent.com/Y4h5ey3j_98vVQe4s31LsTLfMlsUudRyJQl3BRjnvrIRVIfCwfw1tvprFlNNPIQENlhDN2aLSu8MUC4Lpysw_sqEf0UxMEOPw_XYeYhOVjh2yHNEZjhmujVbQmhBxLc9q5dcMPA

b.      Pembahasan

Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi ( penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan ) 

c.       Kesimpulan

Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut, kerongkongan , lambung, usus halus, usus besar, anus.

d.      Jawaban

1.      Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim 

a.                   Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.

2.                  a. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin

b.      lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida

c.                   usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase. Pangkreas menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.

3.                  Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase

·         Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton

·         Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa

·         Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa

·         Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

·         Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol

·         Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa 

·         Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam amino 







           



Laporan Praktikum Konveksi

Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.

Tujuan

1.   Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.

2.      Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

Alat dan bahan               Jumlah 

1. Kotak konveksi             1 buah.

    2. Lilin                              2 buah.

3. Kertas karton                 2 lembar.

 

Tahapan Kegiatan

1.    Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm, tinggi 15 cm.

2.    Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.

3.    Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.

4.    Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.

5.    Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.

6.    Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.

7.    Perhatikan gambar di bawah ini.

 

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

       1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.

       2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.

 

Kesimpulan

       Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat tersebut.

 

Jawaban Pertanyaan

       1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.

       2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN PRAKTIKUM

GETARAN BEBAN PADA AYUNAN (BANDUL SEDERHANA)

a.    Hasil pengamatan

Tabel 6.3

Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)

Beban (gr)

10 T (s)

T periode (s)

f  frekuensi (Hz)

20

20,71

10 : 2,07

207,1 : 0,48

30

20,16

10 : 2,02

201,6 : 0,50

40

19,57

10 : 1,96

195,7 : 0,51

50

19,03

10 : 1,90

190,3 : 0,53

60

19,49

10 : 1,95

194,9 : 0,51

70

20,58

10 : 2,06

205,8 : 0,49

80

20,69

10 : 2,07

206,9 : 0,48

90

21,46

10 : 2,15

214,6 : 0,47

100

20,79

10 : 2,08

207,9 : 0,48

 

Tabel 6.4

Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

Beban tali (l) (cm)

10 T (s)

T periode (s)

T2

100

19,61

10 : 1,96

384,5 : 0,51

90

18,18

10 : 1,82

330,5 : 0,55

80

17,76

10 : 1,78

315,4 : 0,56

70

16,17

10 : 1,62

261,5 : 0,62

60

15,19

10 : 1,52

230,7 : 0,66

50

14,10

10 : 1,41

198,8 : 0,71

40

12,45

10 : 1,25

155,0 : 0,80

30

10,17

10 : 1,02

103,4 : 0,98

20

7,98

10 : 0,78

63,7  : 1,28

 

Massa benda = 60 gr (tetap)

 

b.   Pembahasan

Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.

Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.

c.    Kesimpulan

1.     Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.

Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.


LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

GAYA LISTRIK STATIS

A.    TUJUAN PRAKTIKUM

1.      Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.

2.      Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

 

B.     KAJIAN TEORI

Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.

Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator. Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

 

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Penggaris

2.      Potongan-potongan kecil kertas

3.      Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

 

D.    CARA KERJA

1.      Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.

2.      Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.

3.      Amati apa yang terjadi.

4.      Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya listrik statis.

 

E.     HASIL OBSERVASI

 Description: E:\PGSDku\PRAKTIKUM IPA SMT 1\statis.gif

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.

No

Keadaan penggaris

Keadaan kertas

1

Netral sebeum digosok rambut  

Diam tak bergerak

2

Sesudah digosok ke rambut

Bergerak/tertarik ke arah penggaris

 

F.     PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan.  Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik yang digosokkan dengan rambut kering?

Jawab: gaya listrik statis.

 

G.    KESIMPULAN

Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.

 

 

GAYA MAGNET

A.    TUJUAN PRAKTIKUM

1.      Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu

2.      Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

 

B.     KAJIAN TEORI

Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.

Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.

 

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Magnet batang

2.      Jarum jahit

3.      Alumunium

4.      Seng

5.      Seutas benang jahit

6.      Potongan plastik

7.      Potongan kertas

8.      Statif

 

D.    CARA KERJA

1.      Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan.

2.      Amati apa yang terjadi.

3.      Masukan data dalam tabel  pengamatan.

 

E.     HASIL OBSERVASI


No

Magnet

Bahan

Tertarik / Tidak tertarik

1

Magnet

Jarum

Tertarik

2

Magnet

Aluminium

Tidak tertarik

3

Magnet

Seng

Tertarik

4

Magnet

Benang jahit

Tidak tertarik

5

Magnet

Plastik

Tidak tertarik

6

Magnet

Kertas

Tidak tertarik

 

F.     PEMBAHASAN

Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .

Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?

Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
 sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang tersebut.

 

G.    KESIMPULAN

Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.

 

GAYA PEGAS

A.    TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

 

B.     KAJIAN TEORI

Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x)  sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).

Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

 

C.    ALAT DAN BAHAN

1.   Karet Gelang

2.   Penggaris

3.   Beban 50 gr

4.   Statif

 

D.    CARA KERJA

1.   Seutas karet gelang digantungkan pada statif.

2.   Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.

3.   Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

 

E.     HASIL OBSERVASI

Description: E:\PGSDku\PRAKTIKUM IPA SMT 1\IMG_1092.JPG

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

 

F.     PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.

Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah akan kembali ke atas?

Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

 

G.    KESIMPULAN

Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

 

GAYA BERAT

A.    TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

 

B.     KAJIAN TEORI

Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

 

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Karet gelang

2.      Penggaris

3.      Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)

4.      Statif

 

D.    CARA KERJA

1.      Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.

2.      Ukur panjang karet gelang mula-mula.

3.      Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.

4.      Ukur panjang karet gelang.

5.      Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam beban).

6.      Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

 

E.     HASIL OBSERVASI

Description: E:\PGSDku\PRAKTIKUM IPA SMT 1\IMG_1092.JPG     Description: E:\PGSDku\PRAKTIKUM IPA SMT 1\IMG_1093.JPG

Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm

Hasil Pengamatan gaya berat

No

Massa beban (gr)

Panjang karet gelang (cm)

1

50

6,5

2

100

8,5

3

150

13,5

4

200

17

5

250

20

 

 

F.     PEMBAHASAN

Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga besar.

Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang digantungkan?

Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar. Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.

 

G.    KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin  berat beban  yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda tersebut.

 

 

 

 

 

 

Laporan Praktikum

Telinga

 

1.    Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

a.    Hasil Pengamatan

Tabel 6.1

Kepekaan Indera Pendengar Manusia

No.

Jarak

Telinga sebelum ditutup

Telinga setelah ditutup

Keterangan

Telinga kiri

Telinga kanan

1.

1 m

Terdengar keras sekali

Jelas

Jelas

2.

3 m

Terdengar keras

Agak jelas

Jelas

3.

6 m

Terdengar kurang keras

Agak jelas

Masih jelas

4.

9 m

Terdengar lirih

Kurang jelas

Masih jelas

5.

12 m

Terdengar makin lirih

Kurang jelas

Kurang jelas

 

b.   Pembahasan

Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

 

c.    Kesimpulan

Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

2. Kegiatan Praktikum Struktur dan fungsi Telinga

Hasil Pengamatan

Text Box:   

 

 

 

 


Tabel 6.2

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

No.

Nama organ

Bagian telinga

Keterangan

Luar

Tengah

Dalam

1.

Daun telinga

Menangkap getaran

2.

Lubang telinga

Mengantarkan geteran

3.

Kelenjar minyak

Menangkap pertikel debu dan menghalangi masuknya air

4.

Gendang telinga

Meneruskan gelombang bunyi dari udara

5.

Tulang martil

Menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke tingkap oval 

6.

Tulang landasan

7.

Tulang sangurdi

8.

Pembuluh eustachius

Memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikanya tekanan udara di gendang telinga = tekanan udara diluar

9.

Tingkap oval

Menghantarkan getaran udara

10.

Labirin

Menghasilkan cairan limfe

11.

Koklea

Mengubah getaran menjadi impuls

12.

Rumah siput

Mengirimkan impuls ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi

 

b.   Pembahasan

Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:

a.   Daun telinga → untuk menangkap getaran.

b.   Lubang telinga → untuk penghantar getaran.

c.   Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.

d.   Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.

2.     Telinga tengah, terdiri dari:

a.     Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.

b.      Pembuluh eustachius  → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.

 

c. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau proses mendengar adalah sebagai berikut:

Getaran Suara --> Daun Telinga --> Saluran Telinga --> Membran Timpani --> Maleus --> Inkus --> Stapes -->tingkap oval --> koklea (rumah siput) --> Sel-sel Rambut --> membran tektorial --> Organ Korti --> sel saraf auditori --> otak/saraf sensori.

 

3.      Kegiatan Praktikum Mekanisme Transmisi Pendengaran

       Hasil Pengamatan

1.      Gendang Pendengaran

Gendang pendengaran atau membrana tympani adalah selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia berfungsi untuk menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga tengah.

2.      Tulang-Tulang Pendengaran

Tulang pendengaran ada 3 yaitu (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

3.      Tingkap Oval

Selaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam.

Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam. 

4.      Koklea

Koklea mengubah getaran yang berasal dari cairan koklea dan struktur terkait menjadi sinyal saraf. Koklea menerima suara dalam bentuk getaran, yang menyebabkan perilymph dan silia bergerak. 

5.      Cairan limfa

Cairan limfa ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. 

 

Pembahasan

Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga kemudian terjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran yakni martil, landasan, dan sanggurdi. Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan.

Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak yang berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (fonoreseptor) di dalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan membran basiler, dan getaran ini juga akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak, sehingga kita dapat mendengar suara.

 

       Jawaban Pertanyaan

1.       Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!

Jawab :

Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia.

2.       Jelaskan fungsi saluran Eustachius!

Jawab :

a. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.

b. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung.

c. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah.

3.       Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!

Jawab:

Bunyi Dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara dan orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita berada di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan tidak ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Bunyi juga dapat merambat di benda padat dan cair.

4.       Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?

Jawab :

Tergantung factor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering mendengarkan musik menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran seseorang.

5.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli!

Jawab :

Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan : ada banyak kotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga, rapuh/retaknya tulang-tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak terhubung. Tuli juga bisa terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial (auditori).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9,  Universitas Terbuka.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Praktikum"

Posting Komentar