Latihan Soal UAS THE
ESPA4314-3
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2021/22.1 (2021.2)
Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi
Kode/Nama MK : ESPA4314/Perekonomian Indonesia Tugas 2
No. |
Soal |
1 |
Jelaskan kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusat
dan daerah dalam
pengembangan investasi untuk
kesejahteraan masyarakat! |
2 |
Koperasi gagal
menjadi soko guru perekonomian Indonesia disebabkan oleh berbagai masalah struktural. Jelaskan masalah – masalah
struktural yang dihadapi koperasi di Indonesia! |
3 |
Jelaskan mengapa
pemerintah memiliki gagasan
memprivatisasi BUMN pada saat perekonomian Indonesia dilanda kesulitan! |
4 |
Jelaskan bagaimana kondisi yang dialami Indonesia sehingga terjebak pada utang luar
negeri! |
5 |
Jelaskan dampak
korupsi dari perspektif ekonomi! |
1.
Keadaan ekonomi Indonesia sejak terjadinya
krisis ekonomi, tingkat pengangguran meningkat sehingga segera diambil
langkah-langkah untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui penanaman modal
atau investasi. Dalam rangka ini penananman modal memegang peranan yang sangat
penting. Sehingga modal harus diberikan tempat yang
sewajarnya, sesuai arti dan pentingnya dalam pembangunan masyarakat yang adil
dan makmur. Pembangunan ekonomi tidak akan mungkin berjalan tanpa adanya
pemupukan modal baik dari dalam sendiri maupun modal dari luar negeri, Apalagi
dengan pemberian Otonomi yang luas kepada daerah sebagaimana yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan telah dirubah
dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, diharapkan
akan mempengaruhi kebijakan dibidang investasi di Indonesia, karena dengan
berlakunya otonomi daerah maka pemerintah daerah-lah yang akan memegang peranan
penting dalam menentukan perekonomian daerahnya termasuk dalam urusan perizinan
yang berkaitan di bidang investasi.
2.
Rincian masalah – masalah
struktural yang dihadapi koperasi
di Indonesia yaitu:
a.
Permasalahan
Internal
1)
Kebanyakan
pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas
2)
Pengurus
koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini
menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi
berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan
3)
Bahwa ketidakpercayaan
anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya
4)
Oleh
karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas
(mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga
pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi
5)
Administrasi
kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data
untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis
kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan
6)
Kebanyakan
anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak
berhutang kepada koperasi
7)
Dengan
modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila
ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu
menanggulangi usaha besar-besaran, juga karena insentif rendah sehingga orang
tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.
b.
Permasalahan
Eksternal
1)
Bertambahnya
persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha
yang sedang ditangani oleh koperasi
2)
Karena
dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan
usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu
disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa
mencari sendiri
3)
Tanggapan
masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang
lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan
ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi
4)
Tingkat
harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak
dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
3.
Tujuan
yang akan dicapai melalui kebijakan privatisasi adalah memberikan kontribusi
finansial kepada negara dan badan usaha, mempercepat penerapan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, membuka akses ke pasar internasional, dan alih
teknologi serta transfer best practice kepada badan usaha. Privatisasi
dilakukan dengan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero.
4.
Kondisi
Indonesia sehingga terjebak pada utang luar negri penyebab utama adalah
peningkatan penarikan neto ULN Pemerintah. Selain itu, penguatan nilai tukar
Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN
berdenominasi Rupiah. ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan bulan
sebelumnya. Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia
pada kuartal III 2019 terkendali dengan struktur yang sehat. Total utang
Indonesia adalah USD 395,6 miliar atau Rp 5.567 triliun (USD 1 = Rp 14.074). Utang
itu terdiri atas ULN publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD 197,1
miliar dan ULN swasta (termasuk BUMN) sebesar USD 198,5 miliar dolar.
5.
Korupsi
mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara, menurunnya
investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya ketimpangan pendapatan.
Bahkan korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu
negara.
Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi
a.
Penurunan
Produktivitas
b.
Menurunnya
Pendapatan Negara dari Pajak
c.
Meningkatkan
Utang Negara
d.
Menurunnya
Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
e.
Rendahnya
Kualitas Barang dan Jasa
f.
Menambah
Beban dalam Transaksi Ekonomi
g.
Ketimpangan
Pendapatan
h.
Meningkatkan
Kemiskinan
1 dari 1
0 Response to "Latihan Soal UAS THE"
Posting Komentar