Latihan Soal Tugas Tutorial
Kebijakan Publik
Soal Tugas Tutorial 3
1.
Jelaskan
pengertian implementasi kebijakan !
2.
Jelaskan 4
(empat) karakteristik implementasi kebijakan menurut D. W. Brinkerhoff dan B.
L. Crosby !
3.
Jelaskan
pengertian evaluasi kebijakan !
4.
Jelaskan
pengertian 3 (tiga) klasifikasi evaluasi kebijakan ; ex-ante, on-going dan
ex-post evaluation!
5.
Jelaskan 6
(enam) macam kriteria untuk menilai kebijakan menurut William N. Dunn !
1.
Implementasi
kebijakan adalah aktivitas yang terlihat setelah dikeluarkan pengarahan
yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya mengelola
input untuk menghasilkan output atau outcome bagi mayarakat”. Van Meter dan Van
Horn (Agustino, 2008) mendefenisikan implementasi kebijakan ialah
suatu tindakan yang akan dilakukan baik oleh individu maupun dalam kelompok
dan pejabat-pejabat pemerintah dan swasta yang ditujukan demi tercapainya
tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh sebuah keputusan kebijaksanaan.
2.
Pertama, Kebijakan dapat
menggambarkan satu atau semua, dari serangkaian kegiatan, termasuk Pernyataan
tujuan yang luas Satu set kerangka kerja maupun visi dan misi sebuah
pemerintahan berjalan (dalam konteks tertentu kita pernah mengenal adanya
Garis-garis Besar Haluan Negara/GBHN, manifesto politik, dll).
Kedua,
Kebijakan dibuat oleh pemerintah dan organisasi yang bertindak atas nama
mereka. Seringkali kebijakan dikaitkan dengan pembuatan kebijakan dengan
pejabat terpilih, namun realitasnya sebagian besar kebijakan dilakukan oleh
birokrasi pemerintah dan berbagai organisasi utusan pemerintah,
kuasi-pemerintah dan non-pemerintah.
Ketiga,
Kebijakan dapat dihasilkan dari interaksi antara pemerintah sebagai pembuat
kebijakan dan aktor politik non pemerintah (seperti kelompok kepentingan) yang
mereka konsultasikan. Dalam sistem yang demokratis, pola kebijakan yang
bercorak top-down sudah tidak begitu laku.
Keempat, Studi
tentang kebijakan sama besarnya dengan apa yang tidak dilakukan pemerintah.
Kajiankajian tentang kebijakan seringkali diidentikkan dengan apa yang
dikerjakan oleh pemerintah. Hal ini tidak sepenuhnya salah, mengingat memang
apa yang dilakukan oleh pemerintah perlu payung hukum kebijakan dalam
implementasinya.
3.
Evaluasi
kebijakan publik merupakan suatu proses untuk menilai seberapa jauh
suatu kebijakan publik dapat membuahkan hasil, yaitu dengan
membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan atau target kebijakan publik
yang ditentukan.
4.
Menurut Wollman
(2007:393) terdapat 3 tipe evaluasi kebijakan yaitu Ex-ante evaluation, Ongoing
evaluation dan Ex-post evaluation.
a) Ex-ante evaluation. Adalah evaluasi kebijakan yang dilakukan
sebelum kebijakan dimplementasikan. Secara hipotetik evaluasi tipe ini
ditujukan untuk mengantisipasi dan memberikan penilaian awal tentang perkiraan
efek atau dampak serta konsekuensi dari kebijakan yang direncanakan atau telah
ditetapkan. Tujuannya adalah memberikan informasi yang relevan dengan kebijakan
atau dengan proses pembuatan kebijakan yang sedang berjalan. Ex-ante evaluation
adalah instrumen penting dari penentuan pilihan dari berbagai opsi kebijakan
yang ada. Evaluasi tipe ini juga memberikan analisa dampak terhadap lingkungan
kebijakan.
b) Ongoing Evaluation. Mengidentifikasi dan mengukur dampak dan
hasil dari program yang sedang berjalan. Esensi dari Ongoing evaluation adalah
untuk memberikan informasi yang relevan, kembali pada proses implementasi
kebijakan, terutama pada tahapan tertentu dari impelementasi kebijakan saat
informasi tersebut dapat dipergunakan untuk memperbaiki, revisi,
"meluruskan" kembali proses impelementasi kebijakan ke arah yang
sesungguhnya ingin dicapai.
c) Ex-post evaluation. Menurut Wollman ini merupakan varian klasik
dari evaluasi kebijakan. Evaluasi ini ditujukan untuk memberikan penilaian
terhadap tingkat pencapaian tujuan serta dampak dari kebijakan yang telah
dilaksanakan. Ini juga merupakan evaluasi hasil kebijakan.
5.
Fokus
permasalahan terkait dengan evaluasi kebijakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang berjalan kurang optimal meski telah ada landasan untuk
penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikian publik. William N. Dunn (2003:
609) mengemukakan beberapa kriteria rekomendasi kebijakan yang sama dengan
kriteria evaluasi kebijakan. kriteria rekomendasi kebijakan terdiri atas:
1) Efektifitas (effectiveness) Berkenaan dengan apakah suatu
alternatif mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari
diadakannya tindakan Efektifitas yang secara dekat berhubungan dengan
rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai
moneternya.
2) Efisiensi (efficiency) Berkenaan dengan jumlah usaha yang
diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektifitas tertentu.Efisiensi yang
merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi adalah merupakan hubungan antara
efektifitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter.
3) Kecukupan (adequacy). Berkenaan dengan seberapa jauh suatu
tingkat efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai. atau kesempatan menumbuhkan
adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara
alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan
4) Perataan (equity). Erat berhubungan dengan rasionalitas legal
dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara
kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang berorientasi
pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau
manfaat moneter) atau usaha (misalnya biaya moneter) secara adil
didistribusikan. Kebijakan yang dirancang untuk mendistribusikan pendapatan.
kesempatan pendidikan, atau pelayanan pendidikan kadang-kadang didistribusikan
atas dasar kriteria kesamaan. Kriteria kesamaan erat berhubungan dengan
konsepsi yang saling bersaing. yaitukeadilan atau kewajaran dan terhadap
konflik etis sekitar dasar yang memadai untuk mendistribusikan risoris
masyarakat.
5) Responsivitas (respursiveness) berkenaan dengan seberapa jauh
suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai
kelompok-kelompok masyarakat tertentu. kriteria responsivitas adalah penting
karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya efektifitas, efisiensi,
kecukupan, kesamaan - masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari
kelompok yang semestinya diuntungkan dari adanya suatu kebijakan.
6) Ketepatan (appropriateness) Kriterian ketepatan secara dekat
berhubungan dengan rasionalitas, substantif, karena pertanyaan tentang
ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua
atau lebih kriteria secara bersama-sama Ketepatan merujuk pada nilai atau harga
dari tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan
tersebut.
0 Response to "Latihan Soal Tugas Tutorial"
Posting Komentar