Strategi afektif teori dan praktik

        


        Strategi afektif adalah strategi yang kedua dari strategi belajar bahasa secara tidak langsung. Strategi afektif mencakup emosi, sikap, motivasi, serta nilai-nilai pada proses mempelajari bahasa yang kedua. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh orang yang belajar agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam belajar bahasa yang kedua. Menurut Oxford (1990:141) ada tiga cara untuk memanfaatkan strategi afektif dalam proses belajar bahasa yang kedua, yaitu dengan cara mengurangi kecemasan seperti mendengarkan musik, tertawa, dan meditasi setelah melakukan kegiatan belajar bahasa kedua; dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri meningkat dengan membuat beberapa pernyataan positif, dapat menghargai terhadap diri sendiri dalam melaksanakan belajar bahasa kedua juga dapat mengatur suhu emosi diri sendiri dengan kegiatan berdiskusi dengan rekan-rekan ketika memiliki masalah, serta berusaha mendengarkan terhadap suara tubuh ketika tubuh sudah terlalu capek dalam kegiatan belajar bahasa kedua ini.

Prosedur sistem kerja strategi afektif yaitu:

1.      Menurunkan kegelisahan meliputi:

a.       Menggunakan relaksasi,

b.      Mendengarkan musik,

c.       Tertawa-tawa

2.      Menyemangati diri sendiri meliputi:

a.       Membuat pernyataan positif,

b.      Mengambil resiko dengan bijak,

c.       Menghargai diri sendiri

3.      Mengontrol temperatur emosi yang meliputi:

a.       Mendengarkan gerakan tubuh,

b.      Membuat daftar kegiatan atau perencanaan,

c.       Menulis diari pembelajaran bahasa, dan

d.      Mendiskusikan perasaan dengan orang lain (curhat).

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Strategi afektif teori dan praktik"

Posting Komentar