Hakikat belajar dan hakikat belajar Bahasa dan perbedaan belajar Bahasa dan pemerolehan Bahasa


    
    Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Sera peran guru adalah mengkoordinasikan lingkungan pembelajaran agar dapat menunjang terhadap perubahan perilaku peserta didik. Belajar bisa diartikan sebagai kegiatan usaha sadar seorang pendidik dalam membantu peserta didik belajar sesuai kebutuhan dan minatnya. Pendidik juga memiliki peran sebagai fasilitator yang bisa menyediakan fasilitas serta menciptakan suasana yang mendukung dalam peningkatan kemampuan belajar siswa.

        Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan dalam menggunakan bahasa untuk berkomunikasi merupakan suatu tujuan yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan pendekatan pada kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan perkembangan anak.

        Pembelajaran bahasa ini sangat berkaitan dengan beberapa proses yang terjadi ketika seseorang anak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa pertamanya. Maka pemerolehan bahasa sangat berkenaan dengan bahasa pertama, namun pembelajaran bahasa yang berkenaan dengan bahasa kedua.

        Pemerolehan bahasa juga merupakan suatu proses yang sedang berlangsung di dalam otak anak-anak ketika mereka menerima bahkan memperoleh bahasa pertamanya. Proses pemerolehan bahasa dibagi menjadi dua, proses kompetensi, dan proses performasi. Proses kompetensi merupakan proses dalam penguasaan tata bahasa yang dapat berlangsung secara tidak disadari.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hakikat belajar dan hakikat belajar Bahasa dan perbedaan belajar Bahasa dan pemerolehan Bahasa"

Posting Komentar