JAWABAN Real valid, dan ber referensi
Baca dan pahami kasus pengembangan anak usia dini berikut ini!
Hari ini Ibu Lisna akan mengembangkan kemampuan
motorik kasar dan kognitif pada anak-anak kelompok bermain asuhannya. Kemampuan yang
akan dikembangkannya adalah keseimbangan dan kemampuan anak dalam membedakan
warna dasar. Ibu Lisna mempersiapkan dengan matang seluruh rencana kegiatannya
dan menuangkannya dalam Rancangan Kegiatan Harian dengan tema “Kupu-kupu”.
Berikut ini adalah RKH yang disusunnya.
RENCANA KEGIATAN
HARIAN KELOMPOK BERMAIN
“LEBAH”
TEMA:
KUPU-KUPU SEMESTER/MINGGU: 1/8
Hari/ Tangggal |
Indikator |
Kegiatan |
Alat/ Sumber
Belajar |
Penilaian |
|
PBM |
Anak |
||||
Senin/ 11 November
2012 |
Motorik
Kasar 5 menirukan gerakan sesuatu |
PEMBUKAAN · berbaris |
Guru dan anak |
|
|
Bahasa
1 mampu mengucapkan kalimat sederhana |
· menyanyi “Kupu-kupu yang Lucu” |
Tape recorder+kaset |
|||
· Tanya jawab
“asal mula kupu- kupu” |
Gambar metamorphosa kupu-kupu |
||||
Motorik Halus 4 koordinasi jari tangan |
INTI · mewarnai gambar
“bunga mawar dan kupu-kupu” |
pola Bunga
mawar dan krayon |
|||
Kognitif 2 memahami 3 warna
dasar |
· bermain lego “mengelompokkan warna” |
lego warna
merah, kuning, biru |
|||
· lomba “memasangkan gambar kupu-kupu sesuai warnanya” |
Papan flannel, kertas
berwarna |
||||
Sosem 2 bersabar menunggu giliran |
ISTIRAHAT · makan |
Bekal masing-masing |
|||
|
·
bermain di halaman |
Alat main
di dalam dan luar ruangan |
|||
Motorik kasar 2 Berlari ke berbagai
arah |
PENUTUP · bermain “Ular
Naga” |
Guru dan
anak |
|||
Bahasa 2 Menceritakan pengalaman dengan cerita
sederhana |
· Ulasan |
|
|||
Bahasa 1 mampu mengucapkan kalimat sederhana |
· Sajak Pulang
Sekolah |
|
|||
· Berdoa lalu
Pulang |
|
Sejak pagi-pagi sekali,
Ibu Lisna sudah
berada di depan lembaga PAUD.
Dia menunggu anak-anak didiknya dengan hati berbunga dan wajah ceria. Pukul 07.00 satu
persatu anak didiknya berdatangan dengan diantar oleh orang tua atau
pengasuhnya. Setiap anak yang datang disalami Ibu Lisna.
“Halo Andre… hebat kan hari ini? Yap… senyum donk….
Nah, itu baru namanya anak jempolan…”
“Hai Dini…. bajumu bagus sekali hari ini, pasti kamu
semangat yaa untuk bermain hari ini… yuk salam dulu…”
“Selamat pagi Aldo…. kamu pintar
sekali hari ini… yuuk letakkan
tasmu di dalam kelas…” Tanpa bosan, Ibu Lisna
menyapa setiap anak dengan ceria.
Hingga jam berdentang delapan kali pertanda
waktu masuk telah tiba.
Anak-anak kelompok bermain yang berjumlah 14 anak berbaris
di depan kelas dipimpin oleh Ibu Lisna. Anak-anak berbaris dua-dua meski ada beberapa
anak yang masih berpegangan pada pengantarnya namun Ibu Lisna tetap meminta anak-anak
berada di dalam barisan. Ibu Lisna meminta
anak-anak jalan di tempat sambil mengangkat kaki
tinggi-tinggi sambil bernyanyi sehingga anak yang awalnya tidak mau berbaris
akhirnya ikut berbaris dengan riang.
Siapa dapat berbaris
seperti aku ini
Coba angkat
kakimu angkat berganti-ganti Ayo ayo ayo ayo ayo ayo berbaris bersama Ayo ayo ayo ayo ayo ayo seperti
tentara
Di dalam kelas Ibu Lisna meminta anak-anak
duduk di atas Karpet dengan
posisi melingkar. Ibu Lisna duduk di atas kursi guru yang ditarik
mendekati posisi anak-anak duduk. Kegiatan diawali dengan bercerita tentang Asal Mula Kupu-kupu. Ibu Lisna bercerita menggunakan Big book (buku berukuran besar) karena itulah dia terpaksa duduk
di kursi guru agar posisinya
bisa lebih tinggi
dari anak-anak. Buku cerita Ibu Lisna
berjumlah 20 halaman bergambar, berwarna warni dan bertulisan besar-besar. Baru
sampai di halaman 10 anak-anak mulai
tampak bosan. Ada yang tiduran
di lantai, ada yang menarik-narik temannya dan ada pula yang mulai merengek
memanggil-manggil pengasuhnya. Terpaksa Ibu Lisna menghentikan kegiatan bercerita dan tanya jawabnya. Kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu mewarnai gambar.
Ibu Lisna memberi contoh cara mewarnai gambar kupu-kupu
dengan krayon. Lembar kerja untuk anak berukuran A5 sedangkan contoh Ibu Lisna berukuran A3. Dia mencontohkan hanya setengahnya saja lalu
dia langsung memasangkan gambar yang sudah jadi di sebelah contoh yang dia
buat. Selanjutnya anak- anak diminta mengambil gambar dan krayon di meja di
depan kelas yang sudah disediakan. Pada saaat mengambil gambar, beberapa anak
tampak berebut dan berdesakan. Ibu Lisna segera mengatur anak- anak untuk antri. Setelah
anak-anak mendapat gambar dan krayon,
mereka kembali duduk di tempat nya
masing-masing lalu mulai mewarnai gambar. Tiba-tiba, ibu Lisna mendengar ada
suara sesenggukan.
“Kenapa Desi?”
Tanya Ibu Lina sambil mengusap
kepala Desi “Dia ngga dapat
gambar Bu…” Kata Anto
“Ya Ampun…. kenapa Desi ngga bilang sama Ibu Guru? Maafkan
Ibu Lisna ya Desi, Ibu tidak tahu kalau kamu belum dapat gambar dan krayon. Nah sekarang diam yaaa… Sebentar Ibu
ambilkan gambar dan krayon untukmu!” Ibu Lisna bergegas mengambil gambar dan
krayon di meja depan lalu menyerahkan pada Desi.
Anak-anak yang telah selesai mewarnai gambar, langsung
diajak Bu Lisna untuk bermain Lego. Mereka diminta memasukkan lego ke dalam kotak
sesuai warna kotaknya.
Anak-anak senang sekali
bermain lego ini. Saat anak-anak sedang asyik
bermain lego, Ibu Lisna meminta anak-anak untuk menghentikan kegiatan
bermainnya lalu meminta
anak-anak untuk berkumpul kembali
di karpet di tengah kelas.
Selanjutnya Ibu Lisna
mengajak anak-anak untu lomba menempel kertas warna pada papan flannel. Andre
menangis karena tak mau berhenti bermain lego. Sedangkan Lisa merengek dan
mengatakan bahwa dia capek namun Ibu Lisna berhasil merayu
kedua anak ini hingga akhirnya
mau mengikuti lomba menempel sesuai warna.
Kegiatan lomba ini berlangsung agak lama karena Ibu Lisna
harus menjelaskan pada setiap anak bagaimana
cara berlomba. Ibu Lisna memanggil
3 anak terlebih dahulu lalu menjelaskan caranya.
Setelah ketiga anak ini selesai dengan satu pemenang lalu Ibu Lisna
memanggil tiga anak lainnya dan kembali menjelaskan cara berlomba.
Begitu seterusnya. Anak-anak yang tidak berlomba
diminta diam menunggu dan memperhatikan. Awalnya anak-anak yang menunggu tampak memperhatikan sambil bersorak-sorak
namun lema kelamaan mereka mulai jenuh. Ada yang berteriak
minta minum, ada yang berlarian
kesana- kemari. Ada yang bergelut dengan temannya. Ada pula yang tiduran di lantai. bahkan ada yang naik-naik ke
atas meja. Ibu Lisna tetap asyik memimpin anak-anak yang berlomba. Setelah
rombongan ketiga, kegiatanpun dihentikan dan Ibu Lisna meminta anak-anak
untuk berbaris seperti
bebek mengikuti dirinya. Sebagian anak yang belum berlomba
berteriak: “ Buu… Aku belum lomba”.
“Lain kali ya Nak” Jawab Ibu Lisna sambil mengajak
anak-anak ke tempat cuci tangan lalu secara bergantian anak-anak diminta
mencuci tangannya. Anak yang sudah selesai diminta kembali ke dalam kelas.
Setelah semua anak lengkap dan bekal makannya sudah siap di meja masing-masing,
anak-anak diminta berdoa bersama dipimpin oleh Ibu Guru. Setelah selesai makan
mereka diijinkan bermain di halaman. Saat anak-anak bermain di halaman, Ibu
Lisna menilai hasil mewarnai anak didiknya.
Kegiatan penutup dilakukan di luar kelas. Ibu Guru mengajak
anak-anak bermain Ular Naga sambil bernyanyi gembira. Anak-anak merasa gembira
sekali. Anak-anak yang tertangkap ditanyakan kegiatan apa yang mereka sukai pada hari itu dan kegiatan mana yang mereka ingin ulangi
di lain waktu. Anak juga ditanyakan perasaannya pada hari
itu. Setelah itu, Ibu Lisna mengajak anak-anak mengucapkan sajak pulang sekolah
dan berdoa bersama-sama dipimpin oleh Ibu Guru. Setelah mengucap salam,
anak-anak diantar Ibu Guru keluar kelas menuju penjemputnya masing-masing.
PERTANYAAN
1.
Berdasarkan ilustrasi di atas, identifikasikanlah 5 kelebihan dan 5 kelemahan yang dilakukan oleh Ibu Lisna tersebut! (skor 10)
2.
Jelaskan pendapat
Anda, apakah kegiatan
pengembangan yang dilakukan oleh Ibu Lisna sudah sesuai
dengan (Total skor 15):
a.
tujuan pengembangan motorik kasar yaitu keseimbangan anak? (Skor 5)
b. tujuan pengembangan kognitif
yaitu membedakan warna
dasar? (Skor 5)
c.
tema? (Skor 5)
3.
Dalam
Pengembangan Kognitif pada Anak Usia Dini, Jean Piaget mengemukakan teorinya tentang proses pengembangan kognitif yang
terdiri dari skema, adaptasi, organisasi dan ekuilibrasi. Jelaskan pengertian keempat hal tersebut
dan berikan contohnya (skor 16).
4.
Dalam
pengembangan motorik kasar, guru PAUD dapat menggunakan permainan tradisional
yang dimodifikasi sedemikian rupa dan disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan anak usia dini. Sebutkan dan jelaskan 7 hal yang dapat diubah dalam
aturan permainan tradisional. (skor 14)
5.
Untuk
melakukan perbaikan terhadap kegiatan pengembangan di Kelompok Bermain
tersebut, buatlah rencana PTK dengan 1 siklus kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan motorik kasar atau kemampuan kognitif khususnya
dalam mengenal warna, yang terdiri
dari (Total skor 45):
a. identifikasi masalah (skor 3)
b. analisis masalah (skor
3)
c.
perumusan masalah
(skor 2)
d. tujuan perbaikan (skor 2)
e.
Rencana Kegiatan
Satu Siklus (skor 15) dengan
format berikut.
RKH ke |
Pembukaan |
Inti |
Penutup |
I |
|
|
|
II |
|
|
|
III |
|
|
|
f.
Rencana Kegiatan
Harian (RKH) perbaikan untuk hari pertama
Pada hari Senin,
g.
Skenario perbaikan untuk hari pertama
saja
Jasa Start 10k persoal full word wa aja 081230272694
Jasa Start 10k persoal full word wa aja 081230272694
Jasa Start 10k persoal full word wa aja 081230272694
0 Response to "JAWABAN Real valid, dan ber referensi"
Posting Komentar